
Bupati PPU Mudyat Noor buka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-20 tingkat Kabupaten. (Dok.humaspemkabPPU)
SumberNusantara, PENAJAM – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-20 tingkat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati PPU, Mudyat Noor, yang berlangsung di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Rabu (24/9/2025) malam.
Kegiatan pembukaan MTQ ke-20 tahun 2025 tingkat Kabupaten PPU turut dihadiri jajaran Forkopimda PPU, Anggota DPRD PPU, Kepala Kementerian Agama PPU Muhammad Syahrir, Sekretaris Daerah PPU Tohar, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Nicko Herlambang, Asisten III Administrasi Umum Ainie, Ketua TP PKK PPU Dewi Yuliana, Sekretaris TP PKK PPU Indrayani, unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan tokoh masyarakat serta tokoh agama lainnya.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug oleh Bupati PPU yang turut didampingi Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin serta jajaran pejabat daerah lainnya. Termasuk diserahkannya piala bergilir MTQ tingkat Kabupaten oleh Bupati kepada Ketua LPTQ PPU, Tohar, untuk kembali diperebutkan pada ajang MTQ ke-20 yang berlangsung sejak 24-28 September 2025, dengan jumlah peserta sebanyak 320 orang dari empat kecamatan se-PPU.
Selain membuka secara resmi, Mudyat Noor juga melantik Ketua Majelis Dewan Hakim beserta anggota yang akan bertugas menilai jalannya perlombaan pada seluruh cabang yang dipertandingkan.
Dikatakan Mudyat bahwa pelaksnaan MTQ bukan hanya sekadar ajang perlombaan membaca Al-Quran dan aspek kandungannya , tetapi juga menjadi wadah silaturahmi, media dakwah, serta sarana menanamkan kecintaan terhadap kalamullah di tengah masyarakat.
“Pelaksanaan MTQ ke-20 tahun 2025 ini kita jadikan momentum untuk memperkokoh generasi Qurani dan berakhlak mulia demi mewujudkan Gerbang Nusantara yang bermartabat. Tema ini sangat relevan dengan tantangan dalam mendidik generasi di era globalisasi dan digitalisasi,” ujar Mudyat.
Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama agar generasi muda PPU tumbuh menjadi pribadi yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain melalui MTQ, Mudyat juga menjelaksan bahwa Pemkab PPU juga telah menjalankan program penguatan pendidikan karakter di sekolah-sekolah sebelum pelajaran utama dimulai.
“Pendidikan karakter sangat penting di tengah gempuran modernisasi. Anak-anak kita tidak hanya harus cerdas secara akademik, tetapi juga beradab, berakhlak, dan berkepribadian baik dalam kehidupan sosialnya,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Mudyat juga berpesan kepada para dewan hakim untuk menjaga marwah pelaksanaan MTQ. “Dewan hakim bukan hanya penilai teknis, tetapi juga penjaga kehormatan MTQ. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya karena ini adalah cerminan nilai agama,” tegasnya.
Kepada para peserta, Bupati secara langsung memberikan motivasi agar menjadikan MTQ sebagai ajang meningkatkan kecintaan terhadap Al-Quran, bukan semata mengejar juara.
“Selamat bermusabaqah, tunjukkan kemampuan terbaik, dan amalkan kandungan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah generasi Qurani,” pesannya. (*)