
SumberNusantara, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) menggelar upcara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2024. Bertindak selaku Insfektur upacara, Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar, di halaman depan kantor Bupati PPU, Kilometer 09 Nipah-nipah, Selasa, (1/10).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) PPU, unsur pimpinan DPRD kabupaten PPU, para asisten, kepala dinas dan pejabat di lingkup PPU. Upacara ini diikuti oleh ASN maupun THL di lingkup PPU, TNI/Polri, Organisasi masyarakat (Ormas), tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan undangan terkait lainnya.
Ketika ditemui usai giat tersebut, Sekda PPU, Tohar mengatakan bahwa peringatan hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober tersebut adalah momentum untuk melakukan kilas balik, bagai mana bangsa ini memiliki dasar negara yaitu Pancasila yang begitu ampuhnya mempersatukan komponen bangsa Indonesia.
“Negara kita adalah negara kepulauan dari ujung barat sampai ujung timur semua kiblatnya adalah itu. Andaikan kita tidak punya filosofi yang kita anut seperti Pancasila maka bisa kita bayangkan bagaimana jadinya bangsa ini,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa negara Indonesia diwujudkan dan dibentuk berdasarkan kesepakatan yaitu negara kesatuan.
“Generasi kekinian itu kilas baliknya ke sana, bahwa lima dari sila Pancasila itu dasar yang bersifat fundamental sekali, kemudian nilai-nilainya itu tetap eksis hingga sekarang dan sampai kapan pun. Itu yang harus kita ingat terkait dengan momentum hari kesaktian Pancasila ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Tohar, untuk mempertahankan eksistensi negara Indonesia, sambung dia, bahwa rong-rongan itu datangnya bukan hanya dari luar tetapi potensial datangnya juga dari dalam bangsa Indonesia sendiri.
“Nah, ketika persoalannya seperti ini siapa yang harus mencermati. Ya pribadi-pribadi kita ini. Andaikan pribadi-pribadi kita ini menjadi akumulasi sebagai gerakan, maka akan dahsyat sekali. Itu yang saya fikir menjadi salah satu spirit kita ketika kita memperingati kesaktian Pancasila. Jadi bukan sakti seperti apa, tetapi saktinya dari nilai-nilai itu yang menjadi anutan oleh siapa pun dari komponen bangsa,” tutupnya. (Adv)