
SumberNusantara, PENAJAM – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.
Salah satu agenda utama yang disorot adalah peluncuran dashboard interaktif yang menampilkan data stunting di masing-masing kelurahan dan desa. Dengan adanya dashboard ini, masyarakat dan pemerintah dapat memantau secara langsung kondisi kesehatan dan gizi anak-anak di berbagai wilayah.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati PPU, Zainal Arifin akan meluncurkan program Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (GHBS). Gerakan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas kesehatan dan pertumbuhan anak melalui peningkatan kebersihan lingkungan.
Menurutnya sanitasi yang buruk dan lingkungan yang tidak sehat dapat memperburuk kondisi kesehatan masyarakat, meskipun asupan gizi tercukupi. Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, menjadi fokus utama dalam gerakan ini. Meski angka stunting di Kalimantan Timur tergolong rendah, beberapa wilayah, seperti Pantai Lango, masih menunjukkan angka yang cukup tinggi.
Zainal mengatakan, di Pantai Lango, terdapat sekitar 80 anak yang mengalami stunting. Meskipun persentasenya di bawah 30 persen, angka ini tetap dianggap mengkhawatirkan.
Ia menegaskan pentingnya keterlibatan lintas sektor dalam upaya menanggulangi stunting.
“Kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) untuk mewujudkan gerakan hidup bersih dan sehat di seluruh kelurahan dan desa,” ujarnya.
Adapun, target utamanya adalah mengurangi jumlah anak stunting hingga separuhnya pada tahun 2025, dengan langkah-langkah yang terarah dan terukur.
Pihaknya akan membangun kesadaran individu, karena kesadaran pribadi merupakan kunci untuk terciptanya kesadaran komunal yang lebih luas.
“Kesadaran masyarakat yang lebih tinggi tentang pentingnya hidup bersih dan sehat akan berkontribusi pada perubahan pola pikir dan perilaku yang lebih baik, baik di tingkat keluarga maupun masyarakat,” tuturnya.
Sebagai langkah awal, pemerintah daerah akan mengadakan kerja bakti massal di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku. Desa ini dipilih karena memiliki sejumlah lokasi yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal kebersihan dan sanitasi. (Adv)