
Rakor Kesbangpol se-Kalimantan Timur. (Ist)
SumberNusantara, PENAJAM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) Kesbangpol se-Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penyelarasan program antar-daerah.
“Kita ada dua malam kegiatan. Yang pertama itu welcome dinner, untuk menyambut kawan-kawan Kesbangpol seluruh Kalimantan Timur, baik dari kabupaten, kota, maupun provinsi,” ujar Kepala Kesbangpol PPU, Agus Dahlan, saat ditemui usai kegiatan, Selasa (25/06/2025).
Menurutnya, meski secara formal Provinsi Kaltim adalah tuan rumah Rakor, pelaksanaannya dipusatkan di Kabupaten PPU sebagai lokasi kegiatan.
“Hari kedua kita laksanakan diskusi. Ada narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Bappeda Provinsi Kaltim serta dari Kesbangpol Provinsi Kaltim,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini penting untuk menyelaraskan program-program kerja antar Kesbangpol se- Kaltim. Terutama agar perencanaan di tingkat kabupaten/kota dapat mendukung program strategis provinsi.
“Program yang akan disusun harus menyesuaikan dengan RPJMD, agar bisa sinergi. Jadi nanti seluruh Kesbangpol se-Kaltim bisa bekerja bersama-sama dalam satu arah,” katanya.
Ia juga mengakui bahwa dalam pelaksanaan di lapangan, tidak semua kegiatan Kesbangpol dapat dinilai dengan indikator yang terukur.
“Contoh seperti pembudayaan Pancasila. Itu tidak bisa kita ukur secara instan. Tapi bagaimana pelaksanaan nilai-nilai Pancasila ini bisa membudaya di masyarakat, itu butuh proses,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjut Agus, Bappeda Kaltim tetap mengingatkan pentingnya setiap kegiatan memiliki indikator capaian yang jelas dan terukur. Ia membandingkan dengan kegiatan lain seperti paskibraka, yang menurutnya jauh lebih mudah dievaluasi.
“Yang ditekankan Bappeda, kegiatan itu harus ada yang terukur. Tapi di Kesbangpol, memang ada beberapa kegiatan yang tidak bisa diukur seperti itu. Kalau paskibraka kan jelas, ada proses seleksi, pelatihan, sampai tampil di upacara. Itu bisa diukur tiap tahunnya,” jelasnya.
Kepala Kesbangpol PPU itu juga berharap Rakor ini menjadi forum yang efektif untuk bertukar pengalaman dan informasi antar-daerah. Selain itu, ia menekankan pentingnya membangun komunikasi dan jejaring kerja antar-lembaga.
“Misalnya di daerah kami belum ada program tertentu, tapi ternyata sudah jalan di daerah lain. Nah, itu bisa jadi inspirasi buat kita. Kita bisa terapkan sesuai kebutuhan. Yang utama dari rakor ini adalah memperkuat silaturahmi. Dari komunikasi yang baik, kita bisa menciptakan kerja sama yang lebih sinergis antara provinsi dan kabupaten/kota,” pungkasnya. (Adv)