
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basrah.
SumberNusantara, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) kembali mencatatkan prestasi di bidang literasi.
Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip), PPU dinobatkan sebagai kabupaten dengan jumlah perpustakaan terakreditasi terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Penghargaan tersebut diterima dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Perpustakaan yang digelar pada Kamis (4/7/2025) lalu.
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basrah, menyebutkan bahwa penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas pembinaan dan komitmen Pemkab PPU dalam meningkatkan kualitas serta standar layanan perpustakaan, baik di tingkat sekolah maupun desa.
“Penilaiannya berdasarkan jumlah perpustakaan yang terakreditasi, dan PPU menjadi kabupaten terbaik pertama di Kalimantan Timur. Ini tentu hasil kerja sama banyak pihak, termasuk para pengelola perpustakaan yang telah kami bina,” ujar Yusuf, Rabu (9/7/2025).
Akreditasi perpustakaan sendiri merupakan proses penilaian yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) untuk memastikan bahwa suatu perpustakaan memenuhi standar nasional.
Aspek yang dinilai meliputi ketersediaan ruang yang layak, koleksi buku, kompetensi tenaga pustakawan, hingga sistem layanan kepada pengguna.
“Standarnya berbeda-beda, tergantung jenis perpustakaannya. Untuk sekolah dan desa, ada ketentuan khusus. Tahun lalu, kami berhasil mereaktivasi sekitar 15 perpustakaan untuk diajukan akreditasi,” tambahnya.
Meski demikian, Yusuf mengakui LL masih banyak perpustakaan di PPU yang belum terakreditasi, terutama di sekolah-sekolah. Namun, ia memastikan bahwa jumlah yang telah memenuhi syarat terus meningkat setiap tahunnya.
“Masih banyak yang belum, tapi kami terus mendorong. Saat ini hampir seluruh desa sudah memiliki perpustakaan. Sementara itu, untuk sekolah, belum semuanya memiliki. Namun, dari sisi capaian, kami termasuk yang tertinggi,” katanya.
Selain fokus pada akreditasi, Dispusip PPU juga menjalankan berbagai program penguatan literasi masyarakat. Salah satunya adalah penyelenggaraan magang bagi pengelola perpustakaan sekolah dan desa.
Melalui program ini, para peserta diberikan pelatihan dan praktik langsung di kantor Dispusip agar memiliki kompetensi pengelolaan yang sesuai standar nasional. (Adv)