
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PPU Safwana.
SumberNusantara, PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) mencatat adanya peningkatan volume sampah pada tahun 2025.
Lonjakan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, meningkatnya aktivitas konsumsi, serta dampak tidak langsung dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mulai berdampak pada wilayah sekitar.
Kepala DLH PPU, Safwana mengatakan bahwa secara umum volume sampah terjadi peningkatan yang setiap tahunnya. Tahun 2024 lalu, volume timbulan sampah di wilayah PPU diperkirakan mencapai sekitar 50 ton per hari.
“Kalau melihat tren dari tahun ke tahun, volume sampah pasti meningkat. Untuk angka pastinya nanti bisa dilihat di data kantor. Namun jelas, ada kenaikan yang perlu segera kita respons dengan solusi jangka menengah dan panjang,” jelas Safwana, Kamis (10/7/2025).
Sebagai upaya, DLH PPU mendorong pembentukan unit-unit bank sampah di tingkat kelurahan dan desa, ini diharapkan dapat memaksimalkan pengelolaan sampah dari sumber, sehingga yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA) hanyalah residu atau sisa yang tidak dapat dimanfaatkan kembali.
Menurut Safwana, keberadaan bank sampah tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan volume sampah, namun juga mendukung penerapan ekonomi sirkular.
Melalui sistem ini masyarakat tidak hanya teredukasi dalam memilah sampah, tetapi juga dapat memperoleh manfaat ekonomi dari sampah yang didaur ulang atau dijual kembali.
“Semakin banyak bank sampah yang berfungsi, maka semakin kecil volume yang masuk ke TPA. Ini juga akan memperpanjang umur operasional TPA kita, yang kalau tanpa intervensi maksimal hanya bertahan dua tahun lagi,” ujarnya.
DLH PPU juga tengah mempersiapkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sebagai solusi jangka panjang. Lokasinya direncanakan berada di kawasan Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, memanfaatkan lahan milik pemerintah seluas 14 hektare yang telah disesuaikan dengan rencana tata ruang dan mendapat pengesahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Tahun ini kita susun DED (Detail Engineering Design)-nya. Untuk tata ruang, minggu depan kami akan rapat dengan Dinas PUPR, lalu dilanjutkan dengan proses teknis pengadaan teknologi dan konsultasi lanjutan dengan Kementerian PUPR serta balai terkait,” pungkasnya. (Adv)