
Kepala Diskominfo PPU, Khairudin.
SumberNusantara, PENAJAM – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Penajam Paser Utara (PPU) Khairuddin mengungkapkan bahwa pengembangan Smart City tidak hanya berfokus pada infrastruktur teknologi, tetapi juga pada integrasi data tata ruang dan sistem pelayanan yang baik.
Hal tersebut penting agar transformasi digital tidak hanya bersifat biasa saja. Sejak awal perencanaan, pembangunan Smart City diarahkan agar sesuai dengan karakteristik wilayah dan kebutuhan riil masyarakat.
Oleh karena itu, pemutakhiran data ruang menjadi bagian penting dalam proses integrasi sistem pemerintahan.
“Kita tidak hanya bicara soal pasang WiFi dan CCTV. Smart City itu soal bagaimana data dan sistem saling terhubung, saling dukung, dan efisien,” ujar Khairudin, Jumat (11/7/2025).
Ia menambahkan bahwa Diskominfo juga tengah menyusun peta digital untuk memadukan semua layanan publik dalam satu sistem berbasis data.
Ini termasuk sistem perizinan, pengaduan masyarakat, informasi kebencanaan, hingga pelayanan sosial.
Menurutnya, pendekatan berbasis sistem ini juga akan memudahkan koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) serta mempercepat pengambilan keputusan.
Khairudin menekankan pentingnya penyusunan anggaran dalam proses pengembangan Smart City. Ia menyebut, tidak sedikit daerah gagal dalam mengimplementasikan karena krangnya perencanaan dan pemetaan kebutuhan.
Pemerintah juga akan menyesuaikan strategi pembangunan digital ini dengan arah kebijakan nasional, khususnya terkait posisi PPU sebagai daerah penyangga IKN. Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini.
“Transformasi digital tidak bisa sepenuhnya berjalan sendiri. Harus ada sinergi antar OPD, dunia usaha, dan dukungan pusat. Dengan sistem yang saling terintegrasi, pelayanan publik akan jauh lebih cepat dan tepat,” pungkasnya. (Adv)