
Bupati PPU Mudyat Noor saat menyusuri wisata susur sungai tersebut. (Doc : Ist)
SumberNusantara, PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan dan pelestarian wisata alam berbasis ekosistem endemik Kalimantan. Hal ini terlihat saat orang nomer satu di Kabupaten PPU tersebut secara langsung mengeksplorasi destinasi wisata Susur Sungai Waru Tua di Kecamatan Waru, Minggu (27/07/2025) Sore.
Perjalanan wisata susur Sungai tersebut turut didampingi Asisten III Administrasi Umum, Kepala Dinas Pariwisata, unsur Muspika Kecamatan Waru, serta para mahasiswa KKN Universitas Mulawarman (Unmul).
Tiba di Dermaga Nelayan Wisata Bahari Waru Tua sekitar pukul 16.00 WITA, rombongan disambut dengan tarian selamat datang dan prosesi tawar, tradisi khas budaya Suku Paser, sebelum menaiki kapal untuk menyusuri sungai yang menjadi habitat alami bekantan (Nasalis larvatus) primata berhidung panjang yang merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan.
“Alhamdulillah, luar biasa sekali. Kita bisa merasakan langsung pesona wisata susur sungai Waru Tua ini. Suasananya sangat menenangkan, dan kita juga bisa menyaksikan langsung flora dan fauna khas Kalimantan, termasuk bekantan yang merupakan satwa endemik yang langka,” ungkap Mudyat usai menyusuri wisata susur sungai.
Lebih lanjut, Mudyat mengatakan sepanjang menyusuri sungai waru tua kita beruntung dapat melihat secara langsung sekumpulan bekantan di habitat aslinya. Karenanya, Ia menekankan pentingnya menjaga keberadaan spesies ini mengingat bekantan hanya ditemukan di Pulau Kalimantan, dan menjadi salah satu kekayaan alam yang tak ternilai.
“Bekantan ini hanya ada di Kalimantan dan tidak ditemukan di belahan dunia lain. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengembangkan sekaligus melestarikannya sebagai ikon wisata alam khas Kabupaten PPU. Ini bisa menjadi daya tarik utama wisatawan, terutama yang tertarik pada keanekaragaman hayati ataupun sebagai objek penelitian,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Mudyat Noor juga menyuarakan keprihatinannya atas ancaman terhadap habitat bekantan, seperti berkurangnya sumber makanan di sekitar kawasan sungai. Ia menekankan perlunya kolaborasi dengan Dinas Kehutanan dan Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, serta dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar mendukung pelestarian habitat bekantan yang ada saat ini.
“Melihat potensi wisata ini, Kita akan upayakan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah provinsi dan kementerian terkait, agar kawasan yang menjadi habitat asli bekantan bisa dijaga secara maksimal. Kita ingin hewan endemik ini tetap lestari dan menjadi simbol pariwisata ekologis kita,” ujar Mudyat
Lebih jauh, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mendukung pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan di Kabupaten PPU. Menurutnya, menjaga kelestarian lingkungan adalah bagian penting dalam menciptakan pengalaman wisata yang nyaman, edukatif, dan berkelanjutan.
“Mari kita jaga dan rawat objek wisata kita, karena ini adalah potensi besar untuk memperkenalkan Benuo Taka dengan ciri khasnya yaitu keindahan alam dan keunikan beragam objek wisatanya,” pungkasnya. (Adv)