
SumberNusantara, PENAJAM – Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron, mengungkapkan bahwa sektor pertanian di PPU menghadapi tantangan besar terkait masalah irigasi.
Menurutnya, kondisi tanah dan sistem irigasi di PPU sangat berbeda dengan di Pulau Jawa, Sulawesi dan lainnya yang mempengaruhi hasil pertanian.
“Tanahnya di sini tidak memungkinkan, beda dengan tanah di Jawa. Kalau habis panen bisa langsung digarap kembali karena irigasinya bagus, kalau di sini tadah hujan,” ujar Thohiron.
Menurutnya, di pulau luar para petani dapat langsung mengolah tanah setelah panen karena irigasi yang memadai, sementara di PPU, sawah bisa kekeringan hanya dalam beberapa pekan jika tidak ada hujan.
“Kalau di Jawa bisa langsung digarap karena irigasinya bagus, kalau di sini kan dua minggu aja tidak hujan, sawah jadi kering,” tambahnya.
Thohiron juga menjelaskan, setelah panen padi, petani sering menanam tanaman alternatif seperti jagung atau kacang, terutama pada musim kemarau.
“Biasanya pasca panen ditanami jagung atau kacang, itu biasanya kalau musim kemarau,” ujarnya.
Ia menegaskan untuk meningkatkan hasil pertanian di PPU, perhatian terhadap pembangunan sistem irigasi yang lebih baik sangat penting. Jika masalah irigasi ini tidak segera diatasi, maka keberlanjutan pertanian di daerah tersebut akan semakin sulit. (Adv)