
Gambar fotokopi ijazah mantan Presiden RI Joko Widodo yang ditunjukkan dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta. (Foto: Akun X)
SumberNusantara, JAKARTA – Bareskrim Polri memastikan bahwa ijazah tingkat SMA milik mantan Presiden RI, Joko Widodo, adalah dokumen yang sah.
Kepastian ini disampaikan oleh Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum, usai dilakukan serangkaian pemeriksaan forensik oleh penyelidik bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim.
Sebelum masuk ke tahap pengujian fisik ijazah, penyelidik terlebih dahulu menelusuri dokumen pendukung.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa SMA Negeri 6 Surakarta tempat Jokowi menempuh pendidikan menengah atas dulunya dikenal sebagai SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan) Surakarta.
“Fotokopi legalisir Surat Keputusan (SK) Mendikbud RI Nomor 0353/0/1985 Tahun 1985 tentang perubahan nama SMPP menjadi SMA yang di dalamnya tercantum nama SMPP Surakarta diubah menjadi SMA Negeri 6 Surakarta,” ucapnya saat konferensi pers di Gedung Bareskrim, sesuai yang dikutip dari Antaranews, Kamis (22/5/2025).
Berdasarkan temuan tersebut, penyidik kemudian melakukan verifikasi keaslian Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atas nama Joko Widodo dengan membandingkannya pada tiga ijazah milik teman seangkatan dari sekolah yang sama.
Proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, termasuk pada bahan dasar kertas, fitur pengaman, teknik pencetakan, tinta tulisan tangan, stempel cap sekolah, dan tinta tanda tangan kepala sekolah.
Menurut Djuhandhani, stempel pada ijazah Jokowi identik dengan cap stempel yang ditemukan pada ijazah SMPP dari wilayah lain, seperti Purwodadi, Grobogan, dan Wonogiri yang dikeluarkan tahun 1980.
“Stempelnya yang ada di ijazah itu sama. Hanya saja, di situ ditulis SMPP di bawahnya SMAN 6,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa penyidik menemukan nomor induk yang tertera di STTB Jokowi cocok dengan catatan dalam buku kartu induk siswa SMAN 6 Surakarta.
“Penyelidik mengecek buku daftar nama murid SMA Negeri 6 Surakarta tahun 1977, 1978, 1979 dan ditemukan nama Joko Widodo,” pungkasnya. (*)