
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian PPU, Ristu Pramula.
SumberNusantara, PENAJAM — Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melaksanakan program vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, hingga kera.
Hingga saat ini, sebanyak 550 ekor hewan telah divaksin dari total target 2.000 ekor yang tersebar di sejumlah kelurahan/desa di PPU.
“Vaksinasi rabies ini menyasar hewan peliharaan di seluruh kecamatan. Target kami sebanyak 2.000 ekor, dan sejauh ini telah terealisasi sekitar 550 ekor,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian PPU, Ristu Pramula, Jum’at (4/7/2025).
Program vaksinasi ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyakit rabies di wilayah PPU, sekaligus bagian dari program nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Seluruh kebutuhan vaksin didistribusikan langsung oleh pemerintah pusat, dan jika diperlukan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) siap menambah pasokan.
“Vaksin disuplai langsung oleh pemerintah pusat. Saat ini, stok masih mencukupi dan program vaksinasi terus berjalan,” jelas Ristu.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara mobile, dengan petugas lapangan yang datang langsung ke kelurahan untuk menjangkau para pemilik hewan.
Hal ini dilakukan karena saat ini belum tersedia posko tetap. Namun, posko akan dibentuk apabila seluruh wilayah kelurahan telah dijangkau dan masih terdapat hewan yang belum divaksin.
Meskipun pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar, terdapat sejumlah kendala di lapangan, terutama dalam menjangkau hewan liar atau hewan peliharaan yang sulit dikendalikan oleh pemiliknya.
“Kendala utama kami adalah hewan-hewan liar, khususnya anjing. Bahkan ada hewan peliharaan yang tidak bisa dipegang oleh pemiliknya sendiri. Ini menjadi tantangan karena hewan-hewan tersebut berisiko tinggi menularkan virus rabies,” katanya.
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus, umumnya anjing. Penyakit ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, vaksinasi rabies menjadi langkah strategis dalam upaya menciptakan wilayah bebas rabies.
Meski demikian, Ristu memastikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus rabies di wilayah PPU.
“Alhamdulillah, sejauh ini belum ada laporan kasus rabies. Kami berharap kondisi ini dapat terus dipertahankan melalui vaksinasi dan peningkatan kesadaran masyarakat,” pungkasnya. (Adv)