
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan.
SumberNusantara, PENAJAM – Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berencana mengembangkan kawasan wisata petik buah berbasis komoditas hortikultura lokal.
Rencana ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor agrowisata sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan mengatakan bahwa hampir seluruh wilayah di PPU memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif dan produktif.
“Komoditas seperti jambu kristal, kelengkeng, petai, hingga pepaya dan durian musiman banyak ditemukan di desa-desa. Ini potensi besar untuk dijadikan wisata petik buah jika dikelola dengan baik,” ujar Gunawan, Sabtu (12/7/2025).
Menurut Gunawan, rencana pengembangan agrowisata ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, kelompok tani, hingga pelaku usaha lokal. Pemerintah juga membuka opsi kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung keberlanjutan program.
“Model kolaboratif ini penting agar pengembangan tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah. Kami juga mendorong peran serta BUMDes dan pelaku usaha desa,” tambahnya.
Ia menjelaskan beberapa kawasan di PPU sejatinya sudah mulai menerapkan konsep petik buah secara terbatas, meski belum dikemas sebagai destinasi wisata resmi. Di antaranya adalah kebun kelengkeng dan jambu kristal di Desa Sepan serta kebun pepaya dan durian di wilayah Babulu.
Namun, diakuinya masih banyak tantangan yang perlu dibenahi, terutama dari sisi kesiapan masyarakat, infrastruktur pendukung, serta strategi promosi yang belum optimal.
“Kesadaran masyarakat untuk menjadikan kebun sebagai tempat wisata alternatif masih rendah. Padahal, jika dikemas dengan baik dan dilengkapi fasilitas yang menarik, ini bisa jadi peluang ekonomi baru,” jelasnya.
Menurutnya, pengembangan agrowisata bukan sekadar menawarkan komoditas pertanian, melainkan menciptakan pengalaman wisata yang utuh bagi pengunjung.
Oleh karena itu, konsep wisata petik buah yang dirancang akan mengintegrasikan edukasi, atraksi, hingga layanan pendukung seperti akses jalan, spot foto, dan area istirahat.
“Kalau hanya kebun biasa tanpa pengemasan yang menarik, pengunjung tidak akan tertarik. Ini yang menjadi tantangan utama ke depan,” tegasnya.
Dinas Pertanian masih akan membahas secara lebih lanjut skema kerja sama dan pelaksanaan teknis bersama Dinas Pariwisata serta pihak-pihak terkait. Tahap awal akan difokuskan pada pemetaan wilayah potensial dan sosialisasi ke kelompok tani serta pemerintah desa.
“Rencana ini masih dalam tahap awal. Tapi kami serius untuk mewujudkannya, karena dampaknya bisa signifikan bagi pertanian dan pariwisata sekaligus,” pungkasnya. (Adv)