
Kepala Disdikpora PPU Andi Singkerru.
SumberNusantara, PENAJAM – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan menerapkan mata pelajaran Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan coding atau pemrograman di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), seiring kebijakan nasional yang mulai memasukkan materi tersebut ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Hal ini merupakan tindak lanjut atas keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kemendikbudristek yang menetapkan AI dan coding sebagai bagian dari kurikulum pilihan untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia mulai tahun ajaran 2025/2026.
“Kami akan menerapkan mata pelajaran AI dan coding di SD dan SMP. Saat ini sedang kami siapkan tahapan uji cobanya,” ucap Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, Senin (23/6/2025).
Andi mengungkapkan pelaksanaan awal akan dilakukan melalui uji coba terbatas di empat hingga lima sekolah yang dianggap telah memenuhi syarat dari segi infrastruktur teknologi informasi dan kesiapan guru.
“Rencana awal uji coba akan dilaksanakan di sekolah seperti SMPN 5 PPU, SMPN 1 PPU, dan SDN 13 Penajam. Sekolah-sekolah ini dinilai cukup siap dari sisi jaringan internet dan ketersediaan perangkat komputer,” jelasnya.
Untuk mendukung implementasi kurikulum ini, Disdikpora akan mengoptimalkan guru-guru yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Mereka akan menjadi pengampu mata pelajaran AI dan coding.
“Jumlah guru yang kompeten untuk mengajar AI dan coding cukup memadai, terutama untuk jenjang SD dan SMP,” ujarnya.
Meski begitu, Disdikpora masih menunggu terbitnya petunjuk teknis (juknis) resmi dari Kemendikbudristek untuk memastikan standar pelaksanaan, mulai dari penyusunan silabus hingga metode evaluasi.
“Kami menunggu juknis dari pusat. Setelah itu keluar, baru penerapan kurikulum AI dan coding bisa dilakukan secara resmi,” terang Andi.
AI dan coding sebagai mata pelajaran dinilai strategis dalam membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, dan pemahaman dasar mengenai teknologi digital. Kurikulum ini sejalan dengan arah kebijakan nasional untuk mencetak talenta digital sejak dini, guna menjawab tantangan era industri 4.0 dan ekonomi berbasis teknologi.
Andi juga menyampaikan bahwa program ini akan terus dievaluasi dan dikembangkan, sehingga ke depan dapat diterapkan lebih luas ke sekolah-sekolah lainnya di PPU.
“Kami ingin anak-anak di PPU tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tapi bisa menciptakan dan mengembangkan teknologi itu sendiri,” pungkasnya. (Adv)