
SumberNusantara, PENAJAM – Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (FKMK-PPU) Samarinda menggelar Diskusi Publik, kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Graha Pemuda KM 09 Nipah-Nipah, Sabtu (28/07/2024) malam.
Dalam diskusi yang digelar oleh FKMK PPU Samarinda mengangkat tema Peluang dan Tantangan Ibu Kota Nusantara (IKN), PPU Bisa Apa ?. Acara tersebut juga dalam rangka memeriahkan Dies Natalis FKMK PPU Samarinda ke-22.
Hadir sebagai Narasumber, Bakal Calon Bupati PPU, Mudyat Noor mengatakan bahwa PPU memiliki tantangan yang besar dengan hadirnya IKN. Menurutnya, salah satu tantangan daerah yang sangat penting adalah peningkatan kualitas SDM atau Sumber Daya Manusia.
“Dengan hadirnya IKN ini apakah menjadi rezeki yang besar atau menjadi sebuah masalah yang besar. Tentunya dengan keberadaan IKN ini harus mempersiapkan semuanya. Dengan adanya diskusi ini sangat bagus, apalagi dengan tema Peluang dan Tantangan IKN,” ujarnya.

Segala persiapan menghadapi IKN memang perlu dilakukan, lanjut Mudyat, baik itu dari peningkatan kualitas SDM, infrastruktur, pendidikan hingga serapan tenaga kerja lokal.
“Seperti kualitas SDM, Infrastruktur, peningkatan kualitas kesehatan hingga tenaga kerja. Oleh sebab itu, kita melihat dalam hal ini PPU merupakan sebuah daerah tentunya yang lagi naik atau menanjak luar biasa,” ujarnya.
Mudyat mengatakan bahwa dengan adanya IKN ini tentu banyak hal atau aspek yang dapat di manfaatkan untuk menggali potensi dan peluang untuk memajukan Kabupaten yang berjuluk Benuo Taka ini. Tentu, dalam memanfaatkan peluang dari keberadaan IKN ini tak terlepas dari pemerintah.
Menurutnya, PPU sangat membutuhkan sosok pemimpin yang dapat berkolaborasi dan langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Oleh sebab itu yang PPU butuhkan adalah bagaimana kesiapan yang memimpin penajam ke depan. Seperti pemimpin yang betul-betul siap berkolaborasikan yang dia pimpin masyarakatnya dan tentu yang berhubungan dengan IKN,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa jika pemerintahan tidak dapat mengambil peluang yang ada akan menjadi masalah besar untuk PPU ke depannya.
“Kalau pemerintah hanya menjalankan rutinitas saja itu akan menjadi masalah besar. Makanya PPU ini membutuhkan pemimpin yang memiliki komitmen untuk membangun PPU,” pungkasnya. (Adv)