
SumberNusantara, PENAJAM – Petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) hanya panen maksimal dua kali dalam kurung waktu setahun.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto. Menurutnya, hingga saat ini petani di PPU melakukan penanaman padi sebanyak dua kali.
“Cuma dapat panen dua kali setahun karena musim tanam ya hanya periode Oktober-Maret dan April-September,” ungkapnya.
Patani petani di PPU menggarap lahan pertaniannya dengan mengandalkan air tadah hujan sehingga maksimal hanya dua kali panen.
Petani dapat panen tiga kali dalam setahun apabila mendapatkan pasokan air dari Bendung Gerak Telake.
Oleh sebabnya, pemerintah daerah sangat berharap pemerintah pusat merealisasikan pembangunan Bendung Gerak Telake.
“Kalau Bendung itu di bangun saya yakin petani di Kecamatan Babulu mampu panen tiga kali setahun,” akunya.
Apabila petani dapat memaksimalkan lahan pertaniannya, tentu bakal berdampak terhadap ketahanan pangan untuk masyarakat PPU, khusunya Kaltim dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami memohon kepada pemerintah pusat agar bendung Telake bisa direalisasikan sekurang-kurangnya di 2025,” bebernya.
Andi pun mengajak seluruh lapisan masyarakat dan instansi terkait memberikan dukungan agar Bendung Gerak Telake diwujudkan.
“Semua harus menyuarakan pembangunan Bendung ini sehingga segera di bangun pemerintah pusat,” tutupnya. (Adv)