
Kepala DLH PPU, Safwana.
SumberNusantara, PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) saat ini sedang mengalami krisis armada pengangkut sampah.
Dari total kebutuhan ideal sebanyak 33 unit, DLH saat ini hanya memiliki 16 unit kendaraan, dan hanya 10 unit di antaranya yang dinyatakan layak beroperasi.
Kepala DLH PPU, Safwana menjelaskan bahwa minimnya jumlah armada berdampak langsung terhadap efektivitas pelayanan pengangkutan sampah di lapangan.
Ia mengungkapkan sebagian unit kendaraan saat ini sebenarnya sudah tidak layak operasi, namun tetap digunakan karena keterbatasan sarana.
“Armada yang ideal itu seharusnya 33 unit. Saat ini hanya tersedia 16 unit, dan yang benar-benar layak jalan hanya sekitar 10 unit. Enam unit sisanya seharusnya sudah tidak beroperasi, tapi karena kebutuhan, tetap kami gunakan,” ujar Safwana, Kamis (10/7/2025).
Tahun ini, DLH PPU telah merencanakan penambahan satu unit armada baru yang telah masuk dalam proses pengadaan. Namun, proses tersebut masih berjalan dan belum dapat dimanfaatkan untuk mendukung operasional harian.
Safwana berharap adanya dukungan anggaran dari DPRD agar penambahan armada dapat dilakukan secara bertahap.
Menurutnya, keterbatasan anggaran kerap menjadi alasan klasik dalam pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa kebutuhan tersebut sudah sangat mendesak dan tidak bisa terus ditunda.
“Saya sudah mengusulkan agar setiap tahun minimal ada penambahan tiga unit armada pengangkut sampah. Jika tidak, kita bisa kewalahan, terutama jika volume sampah terus meningkat,” jelasnya.
Selain armada, DLH juga menghadapi keterbatasan jumlah personel. Meski saat ini belum memungkinkan untuk menambah tenaga kerja baru, optimalisasi sumber daya manusia (SDM) dilakukan dengan cara redistribusi petugas dari sektor lain, seperti penyapuan dan pemeliharaan drainase, untuk mendukung kegiatan pengangkutan sampah.
“Petugas kami harus dibagi. Ada yang bertugas untuk penyapuan, drainase, dan pengangkutan. Karena belum bisa menambah personel, kami upayakan efisiensi di lapangan. Namun idealnya memang perlu ada penambahan,” pungkasnya. (Adv)