
PENAJAM – Proyek revitalisasi ekowisata mangrove di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini tengah mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU.
Anggota DPRD PPU, Mahyuddin, memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah daerah yang berfokus pada pengembangan potensi wisata lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Perbaikan ekowisata mangrove ini merupakan langkah positif untuk PPU,” ujar Mahyuddin.
Ia percaya bahwa revitalisasi ekowisata ini tidak hanya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat.
Ekowisata mangrove di PPU memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Selain menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, ekosistem mangrove juga memainkan peran vital dalam melindungi lingkungan, seperti mencegah abrasi, meredam gelombang besar di pesisir, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna.
Dengan potensi yang sangat besar, revitalisasi ekowisata mangrove diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, terutama dalam sektor pariwisata, perhotelan, dan pengembangan UMKM.
Meski memiliki potensi yang besar, revitalisasi ekowisata mangrove juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi.
“Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan keberlanjutan ekosistem mangrove. Pembangunan infrastruktur wisata harus dilakukan secara bijaksana untuk menghindari kerusakan lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut. Mahyuddin juga menekankan pentingnya pengawasan yang ketat selama proses revitalisasi agar dampaknya tetap positif bagi alam dan masyarakat.
“Proses pengerjaannya harus diawasi dengan cermat, agar tidak terjadi pekerjaan yang hanya fokus pada satu titik saja dan terus menerus diulang tanpa ada perkembangan,” tegasnya.
Keberhasilan revitalisasi ekowisata mangrove sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat setempat. Mereka perlu dilibatkan dalam setiap langkah, mulai dari perencanaan hingga pengelolaan ekowisata. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan timbul rasa memiliki dan tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove.
Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, ekowisata mangrove di PPU memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekaligus berperan penting dalam pelestarian alam. (Adv)