
Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten PPU saat melakukan kunjungan kerja ke Perpadi Kabupaten Kukar. (Ist)
SumberNusantara, PENAJAM – Dalam upaya meningkatkan kualitas beras dan mempercepat hilirisasi komoditas padi, Dinas Pertanian serta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan kunjungan kerja ke Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas keberhasilan Perpadi Kukar dalam mengembangkan produk beras bermerek dagang resmi “Beras Kukar” yang telah mengantongi izin edar dari otoritas berwenang.
Rombongan dari PPU diterima langsung oleh perwakilan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ketua Perpadi Kukar, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Loa Kulu, Pemerintah Desa Loa Sumber, serta pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Dalam pertemuan tersebut, para pihak mendiskusikan secara rinci strategi peningkatan mutu beras mulai dari sisi hulu hingga hilir. Dari aspek on-farm, dibutuhkan upaya perbaikan sifat kimia dan kesuburan tanah.
Hal ini akan didukung oleh program demplot peningkatan mutu hasil kerja sama dengan kalangan akademisi, termasuk pengujian laboratorium tanah untuk menentukan rekomendasi pemupukan yang tepat.
Sementara dari sisi hilir, penanganan pascapanen menjadi perhatian utama. Diperlukan sistem penanganan yang cepat dan tepat serta didukung dengan keberadaan Rice Milling Unit (RMU) modern.
Selain itu, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) menjadi syarat penting agar produk beras memenuhi standar izin edar resmi.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, mengungkapkan bahwa mutu beras yang dihasilkan oleh petani di wilayahnya saat ini masih tergolong rendah dan belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Ini menjadi tantangan serius. Diperlukan strategi menyeluruh, baik dari sisi budidaya (on-farm) maupun pascapanen dan pemasaran (off-farm). Pengalaman Kukar bisa menjadi referensi penting untuk diterapkan di PPU,” pungkasnya. (Adv)