
SumberNusanrara, Penajam – Polres Penajam Paser Utara (PPU) bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) PPU menggelar Coffee Morning dengan tema Jum’at Curhat, kegiatan tersebut berlangsung di Pelabuhan Kapal Klotok Penajam, Jum’at (30/12).
Dalam program tersebut dihadiri langsung oleh Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi, Wakapolres PPU Bergas Hartoko serta jajaran Polres PPU.
Usai melaksanakan kegiatan tersebut, Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan mengatakan bahwa program Jum’at Curhat tersebut pihaknya akan menampung aspirasi atau keluhan masyarakat yang bekerja di sekitar Pelabuhan Klotok maupun Pelabuhan Speed Boat.
“Kita memiliki program Ju’mat Curhat. Sebenarnya dengan seluruh Forkompinda PPU, cuman hari ini kita coba mulai dulu dengan Polres. Dalam program ini kami mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat sekitar mulai dari motoris speed boat, motoris kapal klotok, tukang ojek dan pedagang sekitar. Apa yang kurang dan apa yang kita benahi. Supaya kita cepat dalam mengambil tindakan untuk eksekusi di lapangan agar bisa menyelesaikan masalah-masalah sosial di sini, “ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa seluruh keluhan masyarakat yang diterima pada program Jum’at Curhat tersebut akan disampaikan langsung kepada Pemerintah setempat.
“Apa yang dikeluhkan oleh masyarakat kita akan sampaikan langsung kepada Bupati PPU untuk dapat dicarikan solusinya. Karena ada beberapa titik memang yang domainnya adalah Pemerintah, ” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa dari keluhan – keluhan yang diterima ada beberapa poin yang penting diantaranya kondisi dermaga yang saat ini mengalami elevasi hingga satu meter.
“Yang pertama itu masalah pelabuhan, sudah elevasi air yang naik terus setiap tahun, katanya setiap tahun naik satu meter karena masalah lumpur. Tetapi saya sudah komunikasi bersama dengan KSOP Balikpapan dan KSOP lebih menyarankan untuk menggunakan Dermaga Apung seperti di Pelabuhan Semayang, “ujarnya.
Selain itu, ada juga masyarakat yang mengeluhkan persoalan oknum anggota kepolisian yang tidak mengikuti aturan di Pelabuhan setempat seperti tidak ikut mengantre saat ingin menggunakan alat transportasi laut baik itu Klotok maupun speed boat.
“Ada juga yang mengeluhkan masalah attitude dari anggota. Pada saat mau naik mungkin buru-buru jadi mengabaikan rasa antre, untuk hal ini nanti kita akan perbaiki di internal kami, “ucapnya.
Dan ada juga yang mengeluh lanjut Kapolres PPU, terkait dengan masalah pencuriannya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di kawasan pelabuhan Kelotok dan Speedboat yang sangat merugikan juga jadi salah satu keluhan warga setempat.
“Kemudian masalah pencurian BBM, saya sudah dapat clue-nya dan nanti resepnya masih kita rahasiakan. Ini akan kami lakukan untuk memberikan rasa deteren,” pungkasnya.
(Tim liputan sumbernusantara.co.id)