
SumberNusantara, SAMARINDA – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun tampil sebagai narasumber utama dalam Pelatihan Kepemimpinan Pejabat Administrator yang digelar di Auditorium Puslatbang KDOD, Jln. H.M. Ardans Ringroad III, Samarinda, Senin (9/9).
Kegiatan tersebut dengan materi membangun inovasi pemerintah daerah PKA Angkatan III Puslatbang KDOD tahun 2024 dan dihadiri oleh sejumlah pejabat administrator dari berbagai instansi pemerintah.
Penyampaian materi tersebut berlangsung diruang kelas lantai 2, lembaga administrasi negara. sebelum masuk dalam materi, Marbun memaparkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, dan bagaimana cara menempatkan pejabat sesuai dengan bidang dan keahliannya.
“Sebagai pemimpin kita harus dapat memetakan wilayah kerja kita, harus dapat menempatkan seorang pejabat sesuai dengan kemampuannya, sehingga nantinya tidak ada miss dalam pelaksanaan tugasnya, karena pejabat tersebut telah mengetahui apa yang harus ia kerjakan, penempatan tersebut tidak hanya berdasarkan hasil tes namun juga dari pendekatan – pendekatan yang bisa diperoleh dari pengalaman,” ujarnya.
Adapun materi yang di paparkan meliputi kondisi demografi kabupaten penajam paser utara, kondisi kesejahteraan, alokasi pendapatan dan belanja pemerintah daerah, serta inovasi daerah.
Inovasi daerah yang di laksanakan meliputi inovasi tata kelola pemerintahan yang di dalamnya terdapat inovasi penggunaan kartu kredit pemerintah daerah (KKPD) dalam pelaksanaan APBD dan digitalisasi birokrasi pemerintahan.
Dengan digitalisasi birokrasi pemerintahan memakai e-office sehingga mengurangi penggunaan kertas dalam pelasanaan administrasi.
“Perjalanan dinas ini kan kalau mereka pakai ncr yang 5 lembar, saya minta kepada mereka 2 bulan dari sekarang saya harus memakai e office, tidak mau kertas,” ucapnya.
inovasi pelayanan publik memakai sistem digitalisasi untuk memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan publik yang cepat dan mudah, sebagai contoh dalam pengambilan nomor antrian di rumah sakit, masyarakat tidak harus lagi datang lebih awal untuk mengambil nomor antrian, pendaftaran tersebut dilakukan menggunakan aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone.
“Saya pertama kali masuk ke sini (Penajam) orang dari Babulu masuk ke rumah sakit mendaftar berangkat jam 4 pagi, 2,5 jam mereka menunggu loket pendaftaran jam 6-7 pagi, dokternya datang jam 10 pagi, sampai disana saya panggil direkturnya untuk berangkat ke rs siti fatimah palembang untuk belajar sistem pelayanan rumah sakit di sana,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan dalam inovasi kebijakan sektoral memiliki 5 sektor yaitu bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang ekonomi kerakyatan (inklusif), bidang sosial, dan bidang peningkatan minat masyarakat berolahraga.
Dalam hal kesejahteraan masyarakat, yang menjadi fokus pemerintah adalah ketercukupan bahan pangan, hal tersebut dikarenakan banyaknya para pencari kerja yang berasal dari luar penajam silih berganti sehingga terjadi invlasi bahan pangan.
Ia menilai dalam hal tersebut pemerintah harus turun tangan dengan memantau pergerakan stok barang dan harga bahan pangan day by day, sehingga dengan acuan tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membuat suatu kebijakan.
“Kami harap dengan adanya kegiatan seperti ini akan tumbuh pemimpin – pemimpin yang berkarakter dan memberikan perubahan untuk negara,” tutupnya. (Adv)