
Kepala Dinas Pertanian PPU Andi Trasodiharto.
SumberNusantara, PENAJAM — Menjelang dimulainya proyek strategis nasional Bendung Gerak Telake pada tahun 2026, Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai menyusun data teknis dan kebutuhan infrastruktur irigasi secara menyeluruh.
Hal ini bertujuan untuk memastikan manfaat bendung gerak yang terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Paser dan PPU tersebut dapat dioptimalkan untuk mendukung sektor pertanian lokal.
“Kami ingin memastikan saat bendungan mulai berfungsi, jaringan irigasi sudah siap. Dengan begitu, air dapat langsung dimanfaatkan para petani,” ujar Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, Kamis (12/6/2025).
Lanjutnya, saat ini fokus pada pendataan lahan pertanian yang berpotensi menerima distribusi air dari Bendung Gerak Telake. Pendataan ini mencakup luasan lahan, lokasi, dan kondisi infrastruktur eksisting yang dapat diintegrasikan dengan sistem irigasi bendungan.
“Berapa banyak lahan yang akan terairi, itu semua harus dihitung secara akurat. Data ini menjadi dasar perencanaan teknis dan perhitungan kebutuhan anggaran ke depan,” ungkapnya.
Ia mengaku, pendataan yang matang akan mendukung efektivitas pelaksanaan proyek dan menghindari keterlambatan atau hambatan teknis saat pembangunan dimulai. Selain itu, data ini juga akan digunakan untuk mengajukan dukungan anggaran dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Andi menyebut keberadaan Bendung Gerak Telake akan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan produksi pertanian, mengatasi kekeringan musiman, dan menekan laju alih fungsi lahan pertanian di wilayah PPU.
“Bendungan ini bisa menjadi solusi permanen bagi masalah pengairan lahan pertanian yang selama ini bergantung pada curah hujan. Ini sekaligus bentuk penguatan ketahanan pangan daerah,” tegasnya.
Bendung Gerak Telake merupakan salah satu proyek strategis nasional yang tidak hanya berfungsi untuk pertanian, tetapi juga untuk penyediaan air baku, konservasi sumber daya air, dan pengendalian banjir di kawasan selatan Kalimantan Timur.
Dinas Pertanian PPU menargetkan seluruh proses pendataan dan perencanaan dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun ke depan, sehingga proyek fisik dapat langsung diikuti pengoperasian sistem irigasi secara optimal bagi petani lokal. (Adv)