SumberNusantara, PENAJAM – Kotoran ternak sapi yang umumnya hanya dibuang oleh peternak sesungguhnya dapat dimanfaatkan jika dikelola dengan baik.
Begitu banyak manfaat yang bisa dihasilkan kotoran sapi khususnya dari urine sapi, terutama sebagai bahan membuat pupuk yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi tanah pertanian, meningkatkan pertumbuhan, dan mencegah datangnya hama tanaman.
Demikian dikatakan Penjabat Pj. Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun saat mengunjungi kandang ternak sapi milik Kelompok Tani (Poktan) Lestari di Desa Gunung Intan, kecamatan Babulu kabupaten PPU. Kunjungan ini sekaligus memastikan kondisi kesehatan dan perkembangan hewan ternak di wilayah ini, Minggu, (19/11) kemarin.
“Saya melihat apa yang dilakukan petani sudah sangat baik. Semua ternak sehat dan telah menghasilkan. Namun masih ada yang kurang diantaranya pemanfaatan limbah yang dihasilkan sapi terutama urinenya. Saya sayangkan itu,” kata Marbun.
Pemanfaatan limbah yang dihasilkan sapi Lanjut Marbun, merupakan upaya yang penting untuk mendukung pertumbuhan sektor peternakan secara berkelanjutan. Selain itu tentunya dapat menambah penghasilan bagi peternak serta digunakan untuk petani sehingga bisa mengurangi penggunaan pupuk buatan.
“Begitu banyaknya manfaat dari limbah sapi ini terutama urinenya sehingga sayang sekali jika ini tidak di manfaatkan,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah ingin memastikan peternakan merupakan usaha yang sangat menjanjikan dan menguntungkan bagi PPU jika itu dikelolah dengan baik dan benar. Apalagi jika melihat adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten PPU dapat dipastikan kebutuhan daging jumlahnya akan meningkat dengan pesat.
Oleh Karenanya, tambah dia, pemerintah akan memastikan peternak mempunyai keahlian tambahan termasuk dalam pengelohan limbah ternak mereka.
“Saya akan memberi kelonggaran kepada dinas terkait bisa mengirim petaninya untuk melakukan studi ke daerah tertentu yang telah berhasil, dan juga memastikan bahwa kita bisa mengetahui jumlah sapi yang bisa dijual belikan melalui sistem informasi elektronik sehingga memudahkan dalam melakukan transaksi jual beli,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian PPU, Rozihan Asward saat dialog langsung bersama Pj. Bupati PPU mengatakan bahwa saat ini karena keterbatasan pemasaran, pihaknya belum bisa memaksimalkan limbah yang dihasilkan.
Selain itu keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengetahuan yang dimiliki menjadi salah satu kendala dalam mengelola limbah sapi yang ada di kabupaten PPU.
“Makanya kami belum bisa sepenuhnya memaksimalkan dari usaha peternakan ini,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap pemerintah kabupaten PPU dapat meningkatkan kesejahteraan peternak sapi dengan berbagai bantuan peralatan yang dibutuhkan terutama untuk pemanfaatan limbah sapi yang ada. (Humas/mad/red)