
Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan PPU, Musakkar Mulyadi.
SumberNusantara, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai memetakan lahan tambak tidak produktif yang tersebar di empat kecamatan.
Pemetaan ini bagian dari rencana revitalisasi tambak yang mangkrak akibat pendangkalan, abrasi, dan rusaknya infrastruktur dasar seperti tanggul.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan PPU, Musakkar Mulyadi menyebutkan bahwa lebih dari 5.000 hektare lahan tambak di kawasan Benuo Taka saat ini tidak lagi dikelola masyarakat karena biaya perbaikan yang tinggi.
“Kami identifikasi 5.294 hektare lahan tambak yang tidak lagi produktif, tersebar di Penajam, Babulu, Sepaku, dan Waru. Tahun ini rencananya beberapa hektare akan direvitalisasi sesuai kemampuan anggaran,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).
Menurut Musakkar, kendala utama adalah tingginya biaya pemulihan. Banyak tambak mengalami pendangkalan hingga kerusakan tanggul, membuat warga meninggalkan lahan yang sebenarnya masih memiliki potensi ekonomi besar.
“Revitalisasi butuh dana besar. Tanpa bantuan pemerintah, masyarakat sulit menghidupkan kembali tambak mereka,” imbuhnya.
Tahapan pemulihan akan diawali dengan pemetaan untuk mendeteksi sumber kerusakan dan menentukan pola intervensi yang tepat. (Adv)