
Direktur RSUD RAPB PPU, dr Lukasiwan Eddy Saputro.
SumberNusantara, PENAJAM — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menilai rencana pembangunan gedung baru berlantai empat perlu direalisasikan guna mengatasi berbagai permasalahan infrastruktur layanan kesehatan.
Direktur RSUD RAPB PPU, dr Lukasiwan Eddy Saputro, menyatakan bahwa keberadaan gedung baru akan menjadi solusi terhadap keterbatasan ruang pelayanan, baik untuk layanan rawat jalan maupun rawat inap.
“Jika gedung empat lantai dapat dibangun, maka hal tersebut akan menjawab seluruh persoalan infrastruktur di RSUD, mulai dari pemanfaatan ruang poliklinik rawat jalan, penyediaan ruang rawat inap kelas 1 dan 2 yang saat ini belum tersedia, hingga penambahan ruang operasi dan ICU,” ujar dr Lukasiwan, Rabu (2/7/2025).
Ia juga menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda kawasan rumah sakit saat musim hujan. Menurutnya, hal tersebut dapat diatasi melalui desain bangunan baru yang lebih tinggi dan dirancang tahan terhadap genangan air.
“Dari sisi estetika dan kenyamanan, tentu ini juga akan meningkatkan mutu pelayanan. Pasien akan merasa lebih nyaman, dan para tenaga medis dapat bekerja secara optimal dalam lingkungan yang aman dan representatif,” tambahnya.
Namun demikian, rencana pembangunan gedung empat lantai tersebut masih menghadapi kendala dalam hal pembiayaan. Menurut dr Lukasiwan, proses perencanaan telah selesai dan desain bangunan telah disusun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU.
Rancangan tersebut juga telah ditinjau serta disesuaikan dengan regulasi teknis dan standar fasilitas kesehatan yang berlaku.
“Kendalanya saat ini ada pada sistem pembiayaan. Perencanaan dan gambar teknis sudah disiapkan oleh Dinas PUPR dan telah direview sesuai dengan peraturan terbaru. Namun, kami masih menunggu kepastian anggaran,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan gedung tersebut bersifat mendesak, mengingat meningkatnya jumlah pasien dan kebutuhan layanan kesehatan yang terus bertambah di wilayah PPU.
Apalagi saat ini rumah sakit belum memiliki layanan rawat inap kelas 1 dan 2, serta keterbatasan fasilitas krusial seperti ruang operasi dan unit perawatan intensif (ICU).
Rencana pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mendukung pemenuhan standar akreditasi rumah sakit di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Lukasiwan berharap, dengan berdirinya gedung bertingkat tersebut, kebutuhan jangka panjang terhadap pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas dan merata dapat terpenuhi. (Adv)