
SumberNusantara, PENAJAM – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Penajam Paser Utara (PPU) amankan 20 unit sepeda motor dan 150 knalpot brong sebagai upaya dalam menindak tegas aksi balap liar di wilayah setempat, Kamis (13/2).
Kasat Lantas Polres PPU, AKP Rhondy Hermawan mengatakan bahwa kendaraan dan knalpot brong yang disita tersebut merupakan hasil dari razia yang dilakukan oleh Satlantas Polres PPU selama tiga bulan terakhir, termasuk dengan Operasi Mahakam 2025.
“Kendaraan yang disita ini menggunakan knalpot bersuara bising atau brong dan diduga melakukan balap liar, sehingga kami tindak tegas,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa penindakan yang dilakukan dinilai telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada.
Penggunaan knalpot brong diatur dalam pasal 285 ayat 1 undang-undang nomor 22 tahun 2009, setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan dan knalpot dapat di pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.
“Sedangkan, aksi balap liar ditindak berdasarkan Pasal 297 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ tentang pengggunaan jalan, setiap orang yang mengendarai motor dengan cara balap liar dapat dipidana dengan kurungan Paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp 3 juta,” jelasnya.
Rhondy menimpali untuk kendaraan yang diamankan oleh pihaknya akan di tahan hingga beberapa bulan ke depan sebagai efek jera. Sedangkan untuk ratusan knalpot brong akan dimusnahkan.
“Jadi, ketika kedapatan pengendara yang melakukan balap liar maka kendaraan mereka akan kami tahan selama tiga bulan sebagai efek jera. Karena aksi balap liar dan penggunaan knalpot brong ini meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada masyarakat khususnya orang tua ikut serta dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi balap liar yang dinilai dapat merugikan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
“Kami meminta peran orang tua agar lebih memperhatikan lagi anaknya, kalau kita menyayangi anak harus lebih sayang lagi pada keselamatannya,” tutupnya. (*)