
Kepala Diskukmperindag PPU, Margono Hadisutanto.
SumberNusantara, PENAJAM – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengembangkan ekosistem digital untuk mendukung pelaku UMKM, Seperti dengan mengoperasikan studio digital “Ngeliveyuk” yang berlokasi di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam.
Studio ini berfungsi sebagai ruang pelatihan sekaligus pusat kreativitas berbasis teknologi digital bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
Kepala Diskukmperindag PPU, Margono Hadisutanto, menyatakan bahwa meski aktivitas siaran langsung tidak selalu padat, keberadaan studio tetap berjalan aktif, khususnya dalam mendukung pelatihan dan pendampingan UMKM.
“Studio jalan ya, pelatihan tetap berjalan, sebagian besar secara online. Kami pantau, hasilnya cukup baik. Beberapa pelaku UMKM yang sudah dilatih menunjukkan progres, bahkan ada yang dipanggil menjadi narasumber untuk berbagi ilmu,” ujar Margono, Senin, (7/7/2025).
Studio “Ngeliveyuk” tidak hanya dimaksudkan sebagai tempat produksi konten, tetapi lebih sebagai prototipe ruang belajar dan pelatihan. Diharapkan, pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan di studio ini dapat mereplikasi konsep studio secara mandiri, bahkan di rumah masing-masing.
“Sejak awal kami tegaskan, indikator keberhasilan bukan diukur dari seberapa ramai studio. Studio ini hanya prototipe. Tujuan utamanya adalah membentuk ekosistem digital yang mandiri. Kalau setelah belajar di sini mereka bisa bangun studio sendiri di rumah, itu artinya program berhasil,” jelas Margono.
Studio “Ngeliveyuk” bahkan telah menarik perhatian Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Program pelatihan digital Diskukmperindag PPU yang dilakukan di studio ini telah diduplikasi oleh OIKN melalui program IKN Digital Community, termasuk sesi berbagi kisah sukses para pelaku UMKM binaan.
Studio ini terbuka untuk umum, tanpa dipungut biaya. Baik pelaku UMKM, komunitas, maupun individu yang ingin menggunakan studio atau working space-nya untuk produksi konten atau pelatihan, dapat melakukannya dengan mudah.
“Persyaratannya tidak ada, bebas. Siapa pun boleh menggunakan studio, tinggal sampaikan kepada kami jika ingin menjadwalkan penggunaan. Ini adalah fasilitas bersama untuk mendukung UMKM lokal,” kata Margono.
Margono menegaskan bahwa tujuan utama program ini bukan semata membangun infrastruktur, melainkan menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Keberhasilan tidak diukur dari ramai tidaknya studio, melainkan dari kemampuan pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi secara mandiri.
“Kami ingin menciptakan pelaku UMKM yang siap dan mandiri secara digital. Studio ini adalah media pembelajaran, tetapi yang utama adalah bagaimana mereka bisa menerapkan ilmu itu untuk bisnisnya masing-masing,” jelasnya.
Hingga kini, Diskukmperindag PPU juga rutin menggelar pelatihan daring dan luring, termasuk jemput bola ke komunitas untuk memastikan transformasi digital benar-benar menjangkau seluruh lapisan pelaku usaha di daerah. (Adv)