
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basrah.
SumberNusantara, PENAJAM – Tingkat literasi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) PPU, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di daerah tersebut saat ini tercatat sebesar 64,59, sedangkan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) berada pada angka 46,89.
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basrah, menyampaikan bahwa kedua indikator tersebut menjadi tolok ukur dalam menilai kualitas literasi masyarakat, termasuk sejauh mana masyarakat memiliki akses, kemampuan, dan kebiasaan membaca serta memanfaatkan informasi untuk pengembangan diri.
“Angka ini menunjukkan bahwa literasi masyarakat PPU terus meningkat. Namun, masih banyak yang harus kita kejar agar budaya membaca benar-benar tertanam di semua lapisan masyarakat,” ujar Yusuf, Kamis (10/7/2025).
Sebagai upaya meningkatkan TGM dan IPLM, Dispusip PPU secara rutin menggelar berbagai kegiatan berbasis literasi. Di antaranya adalah lomba bertutur tingkat sekolah dasar, pembinaan dan pendampingan perpustakaan desa serta sekolah, hingga pelatihan teknis bagi pengelola perpustakaan.
“Selain lomba, kami juga menyelenggarakan program magang bagi pengelola perpustakaan dari desa dan sekolah. Mereka kami latih langsung di kantor Dispusip agar pengelolaan pustaka menjadi lebih profesional dan sesuai standar,” tambahnya.
Yusuf juga mengungkapkan bahwa Perpustakaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten PPU telah mendapatkan akreditasi peringkat C dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sejak tahun 2021. Namun, akreditasi tersebut hanya berlaku selama tiga tahun, sehingga perlu diajukan kembali pada tahun ini.
“Seharusnya tahun ini kita ajukan akreditasi ulang, tetapi saat ini masih menunggu proses dari Perpusnas. Penilaiannya cukup ketat karena standar akreditasi mencakup kondisi ruangan, koleksi buku, sistem layanan, serta kompetensi tenaga pustakawan,” jelasnya.
Sebagai informasi, akreditasi perpustakaan dilakukan oleh Perpusnas guna memastikan bahwa perpustakaan di seluruh Indonesia memenuhi standar layanan dan manajemen yang telah ditetapkan. Peringkat akreditasi terbagi menjadi tiga kategori, yaitu C (cukup), B (baik), dan A (sangat baik).
Yusuf menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas perpustakaan daerah maupun perpustakaan yang tersebar di sekolah dan desa. Langkah ini dinilai krusial untuk menciptakan ekosistem literasi yang berkelanjutan dan inklusif di tengah masyarakat. (Adv)