
SumberNusantara,PENAJAM – Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin menyambut positif sinergi pengembangan pendidikan nasional dalam dialog bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti, yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (13/6/2025) Malam.
Kehadiran Wabup Waris merupakan rangkaian dari kunjungan Mendikdasmen RI ke Kalimantan Timur, yang sebelumnya juga meresmikan gedung baru SD Negeri 020 di Kecamatan Sepaku, wilayah yang menjadi bagian dari pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Acara ramah tamah dan dialog pendidikan yang digagas oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) tersebut turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Sekretaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, perwakilan kepala daerah, rektor perguruan tinggi, serta jajaran dinas pendidikan dari berbagai kabupaten/kota se-Kaltim.
Mendikdasmen Abdul Muti dalam dialognya mengangkat berbagai isu penting seputar dunia pendidikan, mulai dari ketimpangan distribusi guru, transformasi sistem pendidikan, hingga kualitas infrastruktur dan mutu pembelajaran.
“Masalah pendidikan kita bukan terletak pada jumlah guru, tetapi distribusinya yang tidak merata,” tegas Muti.
Ia menyoroti fakta bahwa banyak sekolah di daerah tertinggal masih kekurangan guru tetap, sementara sekolah di wilayah perkotaan justru mengalami kelebihan tenaga pendidik.
“Sebagai solusi, pemerintah akan memberikan bantuan langsung sebesar Rp300 ribu per bulan bagi guru honorer yang mengajar minimal 15 jam per minggu, mulai Juli 2025. Selain itu, beasiswa pendidikan sebesar Rp3 juta per semester juga disiapkan untuk guru TK dan PAUD yang belum bergelar sarjana. “jelanya
Pemerintah juga menyiapkan anggaran lebih dari Rp16 triliun untuk revitalisasi infrastruktur pendidikan. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah, penyediaan 300 ribu unit smartphone untuk mendukung pembelajaran digital, serta pelatihan guru dalam program “kelas cerdas”.
Muti juga mengumumkan rencana penyederhanaan tugas administratif guru, seperti penghapusan kewajiban unggah laporan harian, agar para pendidik dapat lebih fokus mengajar di kelas.
“Guru tidak boleh kehilangan waktu karena laporan-laporan administratif. Fokus mereka harus kembali ke ruang kelas, kepada murid,” ujarnya.
Wabup Waris usai mengikuti dialog seputar pendidikan menyatakan dukungan penuh dan merespon positif atas berbagai program pendidikan yang digagas pemerintah pusat.
Ia menilai dialog ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan persepsi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan pendidikan ke depan.
“Kita di Pemda PPU sangat merespon baik. Semoga program yang disampaikan Pak Menteri bisa terealisasi juga di daerah dan menjawab berbagai persoalan pendidikan yang ada di daerah,” kata Waris.
Ia menambahkan bahwa tantangan pendidikan saat ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut peningkatan kualitas guru dan pemberian ruang untuk pengembangan kompetensi para pendidik.
“Selain pada anak-anak didik kita, pendidikan berkualitas harus menyentuh langsung para guru. Kita harus memberikan kesempatan bagi mereka untuk tumbuh dan mendukung kualitas pendidikan bagi anak-anak kita,” tutupnya. (Adv)