
SumberNusantara, PENAJAM — Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Muhammad Yusuf menekankan bahwa pembangunan infrastruktur kesehatan harus diimbangi dengan perhatian serius terhadap kesejahteraan tenaga medis.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan insentif bagi dokter umum dan spesialis sebagai langkah strategis dalam memperkuat layanan kesehatan, terutama mengingat posisi PPU sebagai gerbang utama Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jika insentif tidak ditingkatkan, kita akan kesulitan menarik tenaga medis berkualitas. PPU harus mampu bersaing dengan daerah lain dalam memberikan kesejahteraan bagi dokter,” ungkapnya.
Andi Yusuf juga mengusulkan agar pemerintah daerah meniru keberhasilan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, yang telah berhasil menarik dokter berkualitas dengan menawarkan insentif yang menarik.
“Sepuluh tahun yang lalu, saya sempat mengunjungi RSUD Tabalong. Direktur rumah sakit di sana menceritakan bahwa mereka memberikan insentif hingga Rp50 juta per bulan untuk dokter spesialis dan Rp30 juta untuk dokter umum. Ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di sana,” jelasnya.
Namun, dirinta juga mengakui bahwa kebijakan insentif tersebut harus disesuaikan dengan regulasi yang berlaku, terutama mengenai batasan gaji pejabat pemerintah daerah. Oleh karena itu, ia inginkan agar ada dasar hukum yang jelas terkait kebijakan insentif tenaga medis.
“Kami berharap ada aturan yang jelas mengenai insentif dokter, sehingga tidak melanggar regulasi yang ada, seperti batasan gaji untuk pejabat struktural,” pungkasnya. (Adv)